Kamis, 12 Mei 2011

22052000

Dalam alur garis tanganku, semakin tumbuh semakin banyak angin yang menyapa. Namun inilah hidup, setiap saat setiap waktu memenjarakan cita-cita dan harapan. Aku ibarat kapal yang ada dilautan. Setiap sasat setiap waktu akan selalu merindukan dermaga sebagai pelabuhan jiwa.

Malam ini pukul 22:00 aku bercermin, kuputar lagi rekaman yang telah terjadi dalam hidupku ini.

Aku rasakan aku selalu bermimpi, Harapan dan Cita-cita selalu datang dan pergi. Kesan itupun lekas lenyap begitu saja. hanya sesorot pandang Anugerah dan Kemurahan Sang Pencipta buat hidup ini. Walaupun Aku ragu dan bimbang tiada prinsip buat berpegang.

Hanya kepada Allahlah aku berserah diri dan tawakal atas semua perjalanan ini, walau lelah akan tetap ku lewati.

Balada Jiwa Beku

Wahai............
Penguasa yang berkehendak!
Dimanakah harus kulalui
Cita-cita yang telah Engkau patrikan,
dalam otakku ini.
Sampai tikungan keberapa lagi
Kudapat merangkulnya.
Hingga kini, sampai hari ini, kubayangkan
Engkau hanya tersenyum
dengan pertanyaanku ini
Dengan expresi yang teduh
Namun tetap saja
Membuat
Jiwaku
Beku
Asing dengan kesendirian
yang
Sepi...