Hidup berawal dari mimpi, tapi apa arti dari mimpi itu sendiri kita masih belum bisa memahami dan memaknainya. Hidup terus berjalan dan kita masih berputar-putar mencari dan mencari mimpi. kita tak pernah dan takkan mungkin bisa memaknai arti impian kita. Kadang semua saling berbenturan dan kitapun akhirnya terpasung dalam mimpi-mimpi. Masih banyak mimpi kita yang harus kita kejar. karena dengan impian kita bisa hidup dan terus hidup.
Kamis, 19 Mei 2011
Menangis
Tak ada salahnya bila kita ingin menangis. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diri kita sendiri. Untuk kesedihan kita menangislah, Menangislah... Barang kali tangis itu dapat mengurangi kesal dan tekanan emosi yang kita rasakan saat ini. Menangislah...
Senin, 16 Mei 2011
12052011
Pagi ini pukul 03:00 aku masih duduk membisu, esok aku tak tahu. Tak terasa waktu cepat berlalu.
Satu langkah lagi dimensi waktu terlewati. Siap nggak siap harus siap, karena telah kudapat telegram kebenaran. Sesak tahunan dalam daftar sakit budayaku. Semangat yang salah arah dalam kegelapan dianggapnya terang benderang.
Semuanya telah usai, tlah berlalu. Ternyata Sang Pencipta tidak menginginkannya. Waktu yang tak kenal kompromi seakan menggilas kebebasanku.
Waktu telah pergi, selamanya. Waktu itu aku kerap mengutuki ketidak adilan yang terjadi. Tatkala aku menyadari arti penting sebuah keserasian.
Beberapa tahun ini, aku meratapi waktu yang telah pergi. Namun hanya rasa hampa, putus asa dan dendam yang menyelimuti hari-hariku.
Kini harapanku telah kukubur...
Izinkan aku menyemayamkannya jauh dari lubuk hatiku.
aku ingin berubah............!
Aku telah lelah membawanya selama beberapa tahun ini dalam pikiranku. Karena aku tahu itu semua hanya sia-sia dan buang waktu.
Izinkan aku dibulan ini, Bulan penuh Kenangan.
Untuk mulai bersimpuh kepada Sang Pencipta dan menyelami kehidupan dengan cintanya.
Izinkan aku untuk sujud disajadah Merahku. Dalam keheningan malam merenungi langkah-langkahku.
Satu langkah lagi dimensi waktu terlewati. Siap nggak siap harus siap, karena telah kudapat telegram kebenaran. Sesak tahunan dalam daftar sakit budayaku. Semangat yang salah arah dalam kegelapan dianggapnya terang benderang.
Semuanya telah usai, tlah berlalu. Ternyata Sang Pencipta tidak menginginkannya. Waktu yang tak kenal kompromi seakan menggilas kebebasanku.
Waktu telah pergi, selamanya. Waktu itu aku kerap mengutuki ketidak adilan yang terjadi. Tatkala aku menyadari arti penting sebuah keserasian.
Beberapa tahun ini, aku meratapi waktu yang telah pergi. Namun hanya rasa hampa, putus asa dan dendam yang menyelimuti hari-hariku.
Kini harapanku telah kukubur...
Izinkan aku menyemayamkannya jauh dari lubuk hatiku.
aku ingin berubah............!
Aku telah lelah membawanya selama beberapa tahun ini dalam pikiranku. Karena aku tahu itu semua hanya sia-sia dan buang waktu.
Izinkan aku dibulan ini, Bulan penuh Kenangan.
Untuk mulai bersimpuh kepada Sang Pencipta dan menyelami kehidupan dengan cintanya.
Izinkan aku untuk sujud disajadah Merahku. Dalam keheningan malam merenungi langkah-langkahku.
Langganan:
Postingan (Atom)